DOMESTIC MARKET REVIEW

IHSG [Resistance : 6700] [Pivot : 6630] [Support : 6580]

Tanpa arahan yang solid dari indeks-indeks global, IHSG rawan mengalami profit taking di akhir pekan ini (12/11). Stochastic RSI yang memasuki overbought area memperkuat sinyal tersebut. Faktor lain yang mendasari proyeksi fluktuasi IHSG adalah penurunan rata-rata nilai transaksi sejak awal November 2021, dibandingkan rata-rata nilai transaksi di Oktober 2021. Hal diatas mengindikasikan sikap pelaku pasar yang cenderung cautious seiring peningkatan uncertainty risk. Salah satu faktor yang mendorong kenaikan uncertainty risk adalah kenaikan signifikan tingkat inflasi di Oktober 2021 yang terjadi di AS, Jerman, Tiongkok dan sejumlah negara manufaktur lain. Hal ini memicu spekulasi normalisasi kebijakan moneter yang lebih agresif dari the Fed. Meski demikian, rencana pertemuan Presiden AS, Joe Biden dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping dalam waktu dekat diharapkan dapat menemukan solusi untuk permasalahan global supply disruption, sehingga dapat meredam laju kenaikan inflasi dan mencegah terjadinya stagflasi. Saham-saham yang dapat diperhatikan di akhir pekan ini (12/11), antara lain BBTN, BMRI, ERAA, JSMR, ISAT, MARK dan GOOD. 

POINTS OF INTEREST

• Indeks-indeks Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (11/11).

• Ekspektasi pelaku pasar bahwa the Fed akan lebih agresif dalam melakukan pengurangan pembelian obligasi meningkat.

• Rencana pertemuan Presiden AS, Joe Biden dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping dalam waktu dekat diharapkan dapat menemukan solusi untuk permasalahan global supply disruption.

• IHSG rawan mengalami profit taking di akhir pekan ini (12/11).

• Terdapat penurunan rata-rata nilai transaksi di Pasar Modal Indonesia sejak awal November 2021, dibandingkan rata-rata nilai transaksi di Oktober 2021.

• Top picks (12/11) : BBTN, BMRI, ERAA, JSMR, ISAT, MARK dan GOOD.

MARKET NEWS

PPRE PT PP Presisi Tbk

PT PP Presisi Tbk (PPRE) semakin fokus mengembangkan jasa pertambangan sebagai sumber recurring income. perolehan kontrak baru per Oktober telah mencapai Rp4,8triliun meningkat sebesar 129% YoY dari Rp2,1triliun, periode yang sama tahun lalu dan melampaui target 2021 sebesar 133%, yang mana 49% merupakan kontrak jasa pertambangan

BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkolaborasi dengan platform e-commerce JD.ID meluncurkan Kartu Kredit BNI JD.ID. Melalui kolaborasi ini pengguna dapat menggunakan Kartu Kredit BNI JD.ID sebagai solusi pembayaran yang memberikan berbagai manfaat serta keuntungan terutama bagi yang gemar berbelanja secara online.

TOYS PT Sunindo Adipersada Tbk

PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) menyampaikan bahwa salah satu pemegang sahamnya yaitu Hasan yang bukan pengendali telah mengurangi porsi kepemilikan saham. Tujuan penjualan saham TOYS adalah divestasi. Hasan melepas saham TOYS miliknya di kisaran harga Rp216-240 per lembar saham. Pasca penjualan saham tentunya kepemilikan saham Hasan di TOYS berkurang menjadi 62.835.900 lembar saham atau 4,38%, dari sebelumnya mengenggam sebanyak 76.835.900 lembar saham atau sekitar 5,35%. BBRM PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) menyampaikan Pada tanggal 27 Oktober 2021 Perseroan telah melakukan realisasi penjualan keseluruhan saham hasil buyback (treasury stock) sebanyak 31.760.200 saham. dampak dari transaksi ini adalah Perseroan memperoleh cashflow untuk keperluan operasional dari Perseroan dan memperkuat struktur permodalan dari Perseroan.

SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) canangkan pembangunan Gedung Museum Jamu dan Research Center pada penghujung tahun 2021. Museum ini ke depan diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata baru di Jawa Tengah. Sementara itu dari sisi kinerja, penjualan ekspor SIDO pada kuartal III 2021 mengalami lonjakan cukup besar. Oleh karena itu Manajemen akan terus memperkuat penjualan melalui beberapa pilar yang mereka miliki.

PHINTRACO SEKURITAS